
Explaning the advice of scholars about adultery #shorts #islam #dakwah #ulama
Published at : November 07, 2021
Nama : Anggitya Dwi Virgiana
Nim : 2130202267
Dosen Pengampu : Eko Saputra M.Pd
" Explaning the advice of scholars about adultery”
Adulterers of muhshan are adulterers who already have a legal partner or are married (infidelity), while adulterers of ghairu muhsan are perpetrators who have never been married and do not have a legal partner (fornication).
It is narrated in the hadith:
"There was a man who came to the Prophet Muhammad. While he was in the mosque. The man called the Messenger of Allah and said, "O Messenger of Allah, I have committed adultery, but I regret it." After the Messenger of Allah heard the statement which had been repeated four times, then he called him, saying, "Are you crazy?" "No." The man replied. The Prophet asked again, "Are you a good person "Yes," he replied. Then the Messenger of Allah said again, "Take this man and be stoned by you all."
— H.R. Bukhari and Muslim from Abu Hurairah
Artinya :
Pezina muhshan adalah pezina yang sudah memiliki pasangan sah atau sudah menikah (perselingkuhan), sedangkan pezina ghairu muhsan adalah pelaku yang belum pernah menikah dan tidak memiliki pasangan sah (fornikasi).
Diriwayatkan dalam hadis:
"Ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi Muhammad. Ketika dia sedang berada di dalam masjid. Laki-laki itu memanggil-manggil rasulullah seraya mengatakan, "Hai, rasulullah aku telah berbuat zina, tetapi aku menyesal." Ucapan itu diulanginya sampai empat kali. Setelah rasulullah mendengar pernyataan yang sudah empat kali diulangi itu, lalu dia pun memanggilnya, seraya berkata, "Apakah engkau ini gila?" "Tidak.", jawab laki-laki itu. Nabi bertanya lagi, "Adakah engkau ini orang yang muhsan?" "Ya.", jawabnya. Kemudian, rasulullah bersabda lagi, "Bawalah laki-laki ini dan langsung rajam oleh kamu sekalian."
— H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah
Nim : 2130202267
Dosen Pengampu : Eko Saputra M.Pd
" Explaning the advice of scholars about adultery”
Adulterers of muhshan are adulterers who already have a legal partner or are married (infidelity), while adulterers of ghairu muhsan are perpetrators who have never been married and do not have a legal partner (fornication).
It is narrated in the hadith:
"There was a man who came to the Prophet Muhammad. While he was in the mosque. The man called the Messenger of Allah and said, "O Messenger of Allah, I have committed adultery, but I regret it." After the Messenger of Allah heard the statement which had been repeated four times, then he called him, saying, "Are you crazy?" "No." The man replied. The Prophet asked again, "Are you a good person "Yes," he replied. Then the Messenger of Allah said again, "Take this man and be stoned by you all."
— H.R. Bukhari and Muslim from Abu Hurairah
Artinya :
Pezina muhshan adalah pezina yang sudah memiliki pasangan sah atau sudah menikah (perselingkuhan), sedangkan pezina ghairu muhsan adalah pelaku yang belum pernah menikah dan tidak memiliki pasangan sah (fornikasi).
Diriwayatkan dalam hadis:
"Ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi Muhammad. Ketika dia sedang berada di dalam masjid. Laki-laki itu memanggil-manggil rasulullah seraya mengatakan, "Hai, rasulullah aku telah berbuat zina, tetapi aku menyesal." Ucapan itu diulanginya sampai empat kali. Setelah rasulullah mendengar pernyataan yang sudah empat kali diulangi itu, lalu dia pun memanggilnya, seraya berkata, "Apakah engkau ini gila?" "Tidak.", jawab laki-laki itu. Nabi bertanya lagi, "Adakah engkau ini orang yang muhsan?" "Ya.", jawabnya. Kemudian, rasulullah bersabda lagi, "Bawalah laki-laki ini dan langsung rajam oleh kamu sekalian."
— H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah

Explaningadvicescholars